Kajian Seni Rupa dan Desain

Menganalisis 20 Jurnal tentang Semiotika Ferdinand de Saussure.


Kelompok : Khaila Zevania Akmal ( 202146500826 )

                    Mohammad Arief Gunanto ( 202146500836 )


1. Jurnal 1 

• Judul : Makna Puisi Wiji Thukul dalam Film “Istirahatlah Kata-Kata” dengan Pendekatan Semiotika Ferdinand de Saussure.

• Pendekatan : Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif 

• Teori : Teori Semiotika yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure 

• Analisis :

Perlawanan Atas Tindakan Orde Baru

Puisi Istirahatlah Kata-Kata yang terinspirasi dari kondisi sosial mempunyai makna implisit, seperti yang terdapat dalam bait di bawah ini:

Jangan menyembur-nyembur

Orang-orang bisu

Kembalilah kedalam Rahim

Segala tangis dan kebusukan

Pertama, refleksi gerakan yang telah dijalankan berangkat dari salah satu tesis dasar dialektika bahwa diam pun adalah gerak. Demikian pula makna istirahat bukan berarti tidak melakukan apa-apa.

Sebaliknya, yang diistirahatkan sebagai teriakan kata-kata kritik terhadap rezim yang mewujudkan dalam aksi-aksi demonstrasi. Istirahat bermakna refleksi, evalusi atas langkah-langkah yang sejauh ini telah di lakukan. Untuk mengukur seberapa kekuatan kelompok Wiji Thukul dan sebesar apa kekuatan musuh, serta menganalisa situasi aktual yang terjadi.

Dalam sunyi yang meringis

Tempat orang-orang mengikari

Menahan ucapanya sendiri

Tidurlah, kata-kata

Kita bangkit nanti

Kedua, strategi menghimpun kekuatan dan mempersatuakan gerakan. Selain evaluasi, di dalam kata istirahat tersebut mengandung makna: merumuskan kembali srategi yang akan dilakukan ke depan. Selain itu, secara objektif perlu adanya konsolidasi antara kelompok-kelompok gerakan yang berlawanan, terlebih di antara berbagai daerah yang kala itu belum menjalin konsolidasi. Persatuan antara seluruh elemen rakyat tertindas mutlak diperlukan untuk menghantam lawan yang masa itu begitu kokoh dalam kekuasaan dan ditopang secara penuh oleh struktur yang sangat kuat. Hal ini dapat dilihat dari penggalan bait keempat puisi tersebut, “menghimpun tuntutan-tuntutan, yang miskin papa dan dihancurkan.”

Menghimpun tuntutan-tuntutan
Yang miskin papa dan dihancurkan
Nanti kita akan mengucapkan
Bersama tindakan
Bikin perhitungan
Tak bisa lagi ditahan-tahan.

Ketiga, perjuangan yang tidak pernah berhenti dan akan terus dilanjutkan. Istirahat bukan berarti berhenti, namun justru akan dilanjutkan dengan kekuatan yang lebih dahsyat. Makna ini tersirat dari bait ke-4, “nanti kita akan mengucapkan, bersama tindakan, bikin perhitungan. ”Bahwa tak hanya lontaran kata-kata yang akan kembali menyerang namun berwujud dalam satu tindakan nyata. Secara faktual memang begitu adanya, setelah tahun 80-an perjuangan gerakan rakyat semakin terkonsolidasi satu dengan yang lain.
Wiji Thukul sendiri pada tahun 1996 juga ikut menggagas berdirinya Partai Rakyat Demokratik sebagai wadah persatuan bersama, berbagai sektor rakyat yang menentang kediktatoran orde baru. Hingga jatuhnya Soeharto pada bulan Mei 1998. Istirahat bukan berarti menyudahi, istirahat bermakna menghela nafas sejenak, menghimpun kekuatan kemudian memukul lebih keras.

• Kesimpulan : Hasil pembacaan struktur puisi Wiji Thukul dalam Film Istirahatlah kata- kata yang memliki dua arti perlawanan dan ketidakadilan sosial Tema puisi Istirahatlah kata-kata dan Tanpa judul dalam bercerita tentang Refleksi yang kemudian melakukan aksi. Perenungan yang dijalani oleh Wiji Thukul dalam puisi ini mempunyai arti kontemplasi yang mendalam untuk melakukan gerakan untuk melawan rezim orde Soeharto.
Makna Puisi Istirahatlah Kata-Kata mempunyai arti perlawanan dan Puisi “Tanpa Judul” mempunyai arti ketidakadilan sosial karya Wiji Thukul. Puisi yang pertama mempunyai makna perlawanan perenungan yang mencerminkan proses berfikir dan mengatur strategi untuk membuat demonstrasi kembali. 


2. Jurnal 2 

• Judul : Analisis Semiotika Makna Motivasi Pada Lirik Lagu “Laskar Pelangi” Karya Nidji

• Pendekatan : Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif interpretatif

• Teori : Menggunakan Teori Semiotika yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure 

• Analisis : 
Bait I 
Aspek Penanda : 
Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya
Aspek Petanda : Pada bait ini pencipta lagu ingin menyampaikan bahwa Mimpi, angan-angan yang dicita-citakan adalah kunci, alat untuk membuka harapan menaklukan dunia. Demi mencapai mimpi itu berlarilah terus tanpa menghiraukan rasa lelah, dan jangan berhenti sampai engkau mampu meraihnya. setiap orang mempunyai mimpi, dan jangan takut untuk bermimpi, karna mimpi adalah awal untuk menggapai apa yang kita inginkan. Tetapi tidak semua mimpi dan harapan yang dapat tercapai. Apabila itu terjadi maka jangan mudah menyerah, teruslah mengejar harapan dan mimpimu.

Bait II
Aspek Penanda : 
Laskar Pelangi takkan terikat waktu
Bebaskan mimpimu di angkasa Warnai bintang di jiwa
Aspek Petanda : Pada bait ini menceritakan tentang Laskar, kelompok pejuang pelangi yang kuat tak kan pernah terikat, terkalahkan oleh waktu. Bebaskan mimpimu di angkasa yang luas, maka kau akan dapat me-warnai bintang di jiwa. Mimpi seseorang tidak pernah terikat oleh waktu / terhalang oleh waktu, dan jangan takut gantungkan mimpimu dan impianmu setinggi – setingginya..

Bait III 
Aspek Penanda : 
Menarilah dan terus tertawa Walau dunia tak seindah surga Bersyukurlah pada Yang Kuasa Cinta kita didunia selamanya
Aspek Petanda : 
Pada bait ini pencipta mencoba menyampaikan. Menarilah dan terus tertawa agar hidup selalu bahagia walau keadaan dunia tempat kita menjalani hidup tak seindah surga. Tapi kita telah diberi kesempatan hidup di dunia ini, maka bersyukurlah pada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih sayang dan cinta yang diberikan kepada kita di dunia hingga selamanya. walaupun hidup ini tak seindah surga, berbahagialah dan terus lah melakukan hal yang baik didunia dan bersenang – senang lah selagi kamu bisa menikmati hidup, dan tetaplah ada pada JalanNya, dan jangan pernah tidak bersyukur, karna cintaNya selalu abadi

Bait IV 
Aspek Penanda : 
Cinta kepada hidup Memberikan senyuman abadi Walau hidup kadang tak adil Tapi cinta lengkapi kita
Aspek Petanda : Setiap manusia harus dapat mencintai hidup dan kehidupan, sebab dengan mencintai kehidupan dapat memberikan senyuman abadi, Walaupun dalam menjalani kehidupan terkadang hidup itu tidak adil, tapi cinta disekitar kita dapat mewarnai kehidupan dan melengkapi cinta disekitar kita.

Bait V 
Aspek Penanda : 
Laskar Pelangi takkan terikat waktu
Jangan berhenti mewarnai
Jutaan mimpi di bumi
Aspek Petanda : Laskar, kelompok pejuang pelangi yang kuat tak kan pernah terikat, terkalahkan oleh waktu. Jangan pernah berhenti mewarnai dan menghiasi langit – langit dengan mimpi – mimpimu dan membuat jutaan mimpi di bumi. 

Bait VI
Aspek Penanda : 
Laskar Pelangi takkan terikat waktu
Aspek Petanda : Pada bait ini pencipta lagu ingin menyampaikan, Laskar, kelompok pejuangan pelangi yang kuat tak akan pernah terikat, terkalahkan oleh waktu, maksud pesan yang disampaikan adalah bahwa mimpi seseorang tidak ada yang dapat menghalang, karna mimpi memberi kekuatan dan harapan hingga kita tidak pernah putus asa untuk memcapai mimpi itu.

• Kesimpulan : Dari hasil penelitian, peneliti menemukan makna dalam lirik lagu Nidji yaitu makna pesan Motivasi yang terdapat dalam lirik lagu berjudul “Laskar Pelangi”. Peneliti menemukan adanya cerita dibalik lirik lagu tersebut, tentunya bercerita tentang motivasi dalam menggapai mimpi, motivasi yan tercermin dari bait pertama yang menceritakan tentang bahwa mimpi, angan – angan yang dicita – citakan adalah kunci atau alat yang digunakan untuk membuka harapan –harapan menaklukkan dunia, pada
1. Bait pertama yang diatas pencipta memberikan pesan bahwa dalam menggapai mimpi tidak lah mudah, pasti adanya hambatan yang dilalui, kejar lah mimpimu selagi kamu bias.
2. Bait kedua yang menceritakan bahwa jangan takut menggantungkan mimpimu diangkasa, bebas lah dalam bermimpi. Kita boleh saja bermimpi, namun setidaknya impian itu merupakan penyemangat dalam menjalani kehidupan. Selama ini tak ada yang melarang seseorang untuk bermimpi. karena dengan impian itu justru melahirkan sebuah harapan, dengan harapan itu kita bisa punya tujuan hidup. Tanpa tujuan hidup bagaikan mobil yang melaju kencang tanpa bisa dikendalikan pengemudi, yang terjadi bisa dibayangkan. Begitu juga dengan impian, tanpa diwujudkan dalam kehidupan yang ada hanya anggan-angan,sering kita melihat pemberitaan bagaimana seseorang yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Kejadian ini menunjukan sebuah keputusasan.
3. Bait ketiga bercerita tentang hidup didunia ini harus punya mimpi, kenapa harus punya mimpi? Karena mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia. Seperti penggalan lirik pada lagu Laskar pelangi. Taklukanlah dunia dengan mimpi dan berlarilah tanpa lelah sampai Kau meraihnya. kalau kamu punya mimpi, kamu pasti akan berusaha untuk meraih mimpi itu. dari sanalah kamu punya semangat dan motivasi untuk hidup dan mewujudkan mimpimu. tapi, jika mimpi kamu itu tidak disertai dengan usaha dan doa itu sama saja dengan omong kosong. hanya hayalan semata. jadi buat kalian yang belum punya mimpi, bermimpilah dan wujudkan mimpi itu dengan usaha dan doa.
4. Bait ke empat bercerita tentang Setiap manusia harus dapat mencintai hidup dan kehidupan, sebab dengan mencintai kehidupan dapat memberikan senyuman abadi, Walaupun dalam menjalani kehidupan terkadang hidup itu tidak adil, tapi cinta disekitar kita dapat mewarnai kehidupan dan melengkapi cinta disekitar kita.
5. Bait kelima bercerita tentang sekelompok pejuang yang disebut laskar pelangi yang kuat dan tak kan pernah terikat atau terkalahkan oleh waktu. Dan Jangan pernah berhenti mewarnai dan menghiasi langit – langit dengan mimpi – mimpimu dan membuat jutaan mimpi di bumi.
6. Bait keenam bercerita tentang kelompok pejuangan pelangi yang kuat tak akan pernah terikat, terkalahkan oleh waktu, maksud pesan yang disampaikan adalah bahwa mimpi seseorang tidak ada yang dapat menghalang, karna mimpi memberi kekuatan dan harapan hingga kita tidak pernah putus asa untuk memcapai mimpi itu.


3. Jurnal 3 

• Jurnal : Representasi Kemiskinan dalam Film Korea Selatan ( Analisis Semiotika Model Saussure pada Film Parasite ) 

• Pendekatan : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif 

• Teori : Teori Semiotika Ferdinand de Saussure 

• Analisis : Setelah dilakukan penelitian menggunakan analisis Semiotika Ferdinand de Saussure, peneliti memilih 12 scene dan poster film yang dianggap merepresentasikan kemiskinan dalam film tersebut dan memenuhi indikator-indikator kemiskinan menurut bank dunia seperti adegan mencari sinyal wifi gratis bahkan harus mencari di dekat jamban toilet (memenuhi indicator terbatasnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan karena pembangunan yang bias di kota), rumah yang memiliki serangga (memenuhi indikator perbedaan sumber daya manusia dan sektor ekonomi), rumah basement yang kecil dan sempit (memenuhi indikator kepemilikan tanah dan modal yang terbatas), keluarga Kim yang memiliki bau seperti kereta bawah tanah (memenuhi indikator perbedaan sumber daya manusia dan sektor ekonomi), lingkungan rumah yang mudah terendam banjir (memenuhi indikator tata pemerintahan yang buruk), rumah yang terendam banjir (memenuhi indikator kepemilikan tanah dan modal yang terbatas dan tata pemerintahan yang buruk), dan pengungsian saat rumahnya terendam banjir (memenuhi indikator pembangunan yang bias di kota dan tata pemerintahan yang buruk).
Hasil wawancara ahli budaya Korea Selatan juga menemukan informasi bahwa kesenjangan sosial di Korea Selatan hampir sama dengan di Indonesia. Orang kaya di Korea biasanya memiliki rumah dengan tanah karena memang harga tanah sangat mahal di Korea sedangkan yang tinggal di apartemen justru biasanya malah biasa saja. Meskipun gaji yang diterima cukup besar jika dinilai tukarkan dengan Rupiah, namun pengeluaran atau biaya hidup di Korea Selatan juga sangat tinggi. Korea Selatan juga memiliki sistem kepemilikan kartu kredit dengan mudah sehingga satu orang bisa saja memiliki lima kartu kredit. Tingginya biaya hidup serta sulitnya membatasi gaya hidup mereka menyebabkan mereka memiliki hutang di setiap kartu kredit mereka dan tidak mampu melunasi beserta bunga-bunganya dengan gaji yang mereka dapatkan. Setelah dinyatakan bangkrut oleh bank, beberapa dari mereka menjadi tunawisma yang biasanya tidur di stasiun-stasiun dan menjadi tanggungan pemerintah. Jadi kebanyakan tunawisma di Korea Selatan biasanya bukanlah orang-orang yang unemployment (pengangguran) atau uneducated (tidak berpendidikan) karena sebenarnya biaya pendidikan sekolah negeri di Korea Selatan sendiri juga disubsidikan pemerintah. Film ini juga menggambarkan lingkaran kemiskinan ketika orang tuanya miskin, anak dan cucunya juga miskin. Kemiskinan dalam film ini adalah kemiskinan relatif karena meskipun hak-hak mereka terpenuhi, namun perbedaan terlihat jelas jika dibandingkan dengan ekonomi keluarga Park.
Dengan semakin majunya budaya Korea secara global, penggemar Korean Wave semakin bertambah banyak di berbagai belahan dunia. Baik dari film, makanan, lagu, fashion dan industri hiburan berhasil menguasai hati publik terutama dari mereka menggunakan barang-barang mahal, ini menyebabkan budaya Korea ditampilkan lebih modern dan kelihatan mewah. Di tengah kemodernan dan mewah ini, film Parasite dibuat untuk menyampaikan pesan massa mengenai apa yang direpresentasikan yakni kemiskinan di Korea Selatan menurut komunikatornya kepada audiens massa (Eriyanto, 2011).

• Kesimpulan : Setelah dilakukan penelitian maka dapat diambil kesimpulan; beberapa bentuk representasi kemiskinan dalam film digambarkan dengan kecil dan sempitnya rumah tokoh dalam film, hidup sebagai pengangguran, cara orang miskin berperilaku dan berbicara, lingkungan rumah miskin dan cara hidup dikejar-kejar hutang. Meskipun kebutuhan pokoknya terpenuhi, namun karena perbandingan ekonomi dengan keluarga Park membuat keluarga Kim masuk ke dalam kategori miskin relatif. Beberapa indikator kemiskinan menurut Bank Dunia yang digambarkan dalam film seperti kepemilikan tanah dan modal yang terbatas, sarana prasarana yang dibutuhkan terbatas, pembangunan yang bias di kota, perbedaan sektor ekonomi, budaya hidup yang jelek serta tata pemerintahan yang buruk. Film Parasite membawakan pesan massa dari komunikator yaitu dengan merepresentasikan realitas kemiskinan di Korea Selatan seperti apa dan ditemukan di dalam adegan, setting serta dialog. Film merupakan salah satu media massa yang selain menjadi media hiburan bisa menjadi media komunikasi dan masyarakat diharapkan sadar (Halim, 2015).


4. Jurnal 4 

Judul : Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure Terhadap Nilai-Nilai Da’wah Pada Film Nussa dan Rara

• Pendekatan : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif 

• Teori : Menggunakan Teori Semiotika yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure 

• Analisis : 
Scene : 00.37
Dialog/suara/teks : 
Rara : tadi disekolah teman Rara pakai tas yang ada kelincinya.. lucuuu banget.. mmm Rara boleh punya tas kayak gitu?hehehe.. 
Umma : tas yang ini kan juga masih bagus.. 
Rara : mmmm.. iya Umma.. tapi kalau ada satu lagikan Rara bisa tukar-tukar supaya tidak bosan.
Penanda : Dalam scene ini, terlihat Rara dan Umma yang saling berhadapan dan bercakap-cakap sambil Rara memegangi tas yang biasa Rara pakai. Secara lisan pada scene ini menggambarkan Rara yang sedang meminta izin kepada Ummanya apa boleh punya tas yang ada kelincinya, padahal tas yang Rara pegang masih bagus.
Petanda : Nilai dakwah, komunikasi serta gambaran adab dan akhlak dalam scene ini yaitu meminta izin. Meminta izin berarti kita meminta suatu pendapat dan ridho dari seseorang yang kita percaya atau yang kita jadikan sebagai pemberi arahan. Tujuannya ialah agar kita bisa meminta pertimbangan orang lain dan itu juga untuk kebaikan diri kita.

Scene 04:33
Dialog/suara/teks : 
Rara : Umma.. ini ada rejeki
Umma : ohh.. Rara mau beli tas baru?
Rara : (menggeleng kepala) ini uang untuk beli kerudung baru Umma
Umma : MaasyaAllah Rara.. anak Umma yang sholehah, uangnya di tabung yaa sayang..
Penanda : Dalam scene ini, terlihat Umma, Nussa, dan Rara yang baru selesai berbuka puasa. Scene ini menggambarkan Rara yang beranjak dari tempat duduk dan medekati Umma sembari mengatakan bahwa ada rejeki, Umma mengira itu untuk dibelikan tas kelincinya Rara, tapi itu ternyata buat Umma beli kerudung baru, padahal Rara mengumpulkan uang niat awalnya untuk membeli tas kelinci.
Petanda : Nilai dakwah, komunikasi serta gambaran adab dan akhlak dalam scene ini yaitu memberi tanpa pamrih.. Dalam scene ini juga tergambar bagaimana itu keikhlasan dan kesabaran. Sampai pada nikmat dari hasil kesabaran kita itu terbalaskan, bahkan dengan yang lebih baik.

Scene 02:30
Dialog/suara/teks : 
Nussa : ini hadiah puasa kalau sampai maghrib.. ditabung ya!
Rara : Alhamdulillah.. makasih yaa! Rara doain kak Nussa masuk surga..
Nussa : Aamiin..
Penanda : Dalam scene ini, terlihat Rara yang sedang mengecek tabungannya, dan tak lama kemudian Nussa datang dan bertanya lagi apakah masih puasa, dan Rara menghampiri Nussa dan mengatakan masih puasa. Lalu Nussa memberikan uang jajan dari hasil Nussa menjual sampah di Bank sampah kepada Rara untuk di tabung. Kemudian Rara mendoakan kebaikan untuknya.
Petanda : Nilai dakwah, komunkasi serta gambaran adab dan akhlak dalam scene ini yaitu berbagi rezeki kepada orang- orang disekitar kita. Akhlak yang baik juga tergambar ketika kita saling mendoakan kebaikan atas apa yang orang lain lakukan terhadap kita.

Scene 05:10
Dialog/teks/suara : 
Umma : apa yang rara lakukan selama ini, membuat Umma dan Abbah bangga sekali. Setiap kebaikan yang Rara lakukan akan berbuah kebaikan yang lebih banyak lagi.. Semoga Allah melibatkan gandakan pahala Rara dibulan Ramadhan ini, terus semangat berbuat baik yaa sayang, karena berbuat baik itu mudah.
Penanda : Dalam scene ini, terlihat Umma mengeluarkan surat dari Abba buat Rara, isi suratnya ialah cerita Umma terhadap keseharian Rara yang banyak berusaha dan menjadi anak baik, Umma dan Abba bangga kepada Rara. Rara pun mendapat hadiah tas kelinci dari Abbah. Semua nya terlihat bersuka-cita dan senang, apalagi Rara.
Petanda : Nilai dakwah, komunikasi serta gambaran adab dan akhlak dalam scene ini yaitu tetap berusaha, bekerja keras, dan meminta kebaikan dari Allah Swt. Kita layaknya berusaha dan tetap berbuat kebaikan, dengan ikhtiar dan doa Allah akan memberikan balasan bagi orang- orang yang bersabar atas segala usahanya mecapai tujuan.

• Kesimpulan : Pada film animasi Nussa dan Rara, penulis menemukan tiga scene yang menggambarkan adab dan akhlak, yaitu scene yang menjelaskan tentang berkata baik dan sopan, scene mendoakan yang baik-baik, dan scene berjuang serta berusaha.Tokoh yang ada dalam film tersebut ’yaitu Umma, Nussa, Rara, dan Anta. Durasi episode ini ialah 06:52 menit. Episode ini menampilkan pesan adab dan akhlak yang baik. Pada film Nussa dan Rara menunjukkan penanda dan petanda nilai-nilai dakwah yang terkandung dalam film, serta mengandung sinopsis pesan dakwah dan komunikasi.


5. Jurnal 5 

• Judul : Analisis Pesan Self Love dalam Lirik Lagu Answer : Love Myself Produced by Beyond The Scene (BTS) ( Analisis Semiotika de Saussure 

• Pendekatan : Penelitian ini menggunakan pendekatan dan jenis penelitian kualitatif

• Teori : Menggunakan Teori Semiotika yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure 

• Analisis : 
a. Penafsiran Lirik Bait Pertama.
Merujuk pada paparan tersebut, lirik dalam bait kesatu dimasukkan ke dalam penanda konotatif, yaitu aspek arti suatu kata atau frasa berdasarkan perasaan dan pikiran yang muncul maupun dimunculkan oleh penulis serta pendengar. Dalam syair lirik bait pertama, aku membuka mata ditengah kegelapan, saat detak jantungku terdengar asing, aku mengungkapkanmu melalui cermin, Mata yang gemetar ketakutan bertanya.’ Dalam teks ini memiliki makna ketika kita berada dalam masalah dan merasa keadaan cemas, cobalah untuk melihat diri sendiri dan bertanya pada diri sendiri.
b. Penafsiran Lirik Lagu Bait Kedua.
Dalam lirik bait kedua, ‘mencintai diri sendiri mungkin lebih sulit, daripada mencintai orang lain akui saja, standar yang kubuat jauh lebih ketat untukmu, lingkar pohon yang tebal dalam hidupmu itu bagian dari dirimu, itu adalah dirimu. sekarang mari kita maafkan diri kita, hidup kita panjang, percayai dirimu saat berada dalam labirin ketika musim dingin berlalu, musim semi akan selalu datang’. Memiliki makna sesungguhnya menyayangi diri kita itu sangat sulit dibandingkan ketika mencintai atau menyayangi orang lain, sederhananya saja ketika kita lebih sering menghibur atau memberi semangat kepada orang lain, tetapi kita lupa bahwa diri kita sendiri juga butuh hiburan ataupun semangat. Pada bait ini kita juga dituntut untuk Jujurlah pada diri sendiri tentang kenyataan yang sedang Anda hadapi. Mampu menerima "lingkaran pohon yang tebal", mengalami sesuatu yang dianggap sebagai kekurangan atau keterbatasan merupakan tindakan masa lalu atau buruk. Kamu harus bisa menerimanya juga, karena itu juga bagian dari dirimu. Jadi sebagai manusia, kita harus dapat memaafkan serta bersahabat dengan diri sendiri, baik terhadap perilaku di masa lampau, segala kekurangan, maupun kesalahan yang telah kita alami sendiri.
c. Penafsiran Lirik Lagu Bait Ketiga.
Dalam lirik bait ketiga, ‘dari mata malam yang dingin aku berusaha menyembunyikan diri sembari terus bergerak gelisah, mungkin aku terjatuh agar bisa menggantikan tempat bintang-bintang yang tak terhitung banyaknya itu, target ribuan panah yang terang itu hanyalah aku seorang.’ Memiliki makna ketika memiliki amarah atas masalah yang kita hadapi dan gagal dalam menggapai tujuan kita kerap menyerah kepada diri sendiri dan berpikiran bahwa sesuatu yang kita coba itu selalu gagal padahal untuk hal yang gagal itu sangat wajar, karena itu menggapai sesuatu kita harus benar-benar jatuh terlebih dahulu dan akan sukses dikemudian hari.
d. Penafsiran Lirik Lagu Bait Keempat.
Dalam lirik bait keempat, ‘kau memperlihatkan kepadaku bahwa aku memiliki alasan-alasan bahwa aku harus mencintai diriku sendiri, bahwa aku akan menjawab dengan nafasku, dengan caraku, diriku yang kemarin diriku hari ini, dan diriku besok aku belajar cara mencintai diriku sendiri, tanpa pengecualian, semua bagian dari diriku.’ Artinya, pencipta syair dalam lagu ini terinspirasi oleh "kamu", yang bisa digambarkan sebagai manusia, pengalaman, maupun sesuatu lain di sekitar mereka, bahwa mereka akhirnya memiliki alasan untuk mencintai diri mereka sendiri. Teks ini menilai apakah orang harus mencintai atau menerima apa adanya. masa lalu, diri kemarin atau diri besok. Masih sendiri tanpa ketenangan. Memiliki tujuan sebagai orang yang baik dapat menerima kekurangan dan manfaat yang telah Tuhan berikan. kemudahan atau kesulitan yang pernah ada di alami.
e. Penafsiran Lirik Lagu Bait Kelima.
Dalam lirik bait kelima, ‘Mungkin tidak ada jawaban. Mungkin ini juga bukan jawabannya. Hanya saja, mencintai diri sendiri tidak memerlukan izin orang lain .Aku mencari jati diriku kembali. namun, aku tidak ingin mati lagi. Aku yang dulunya terus bersedih. Aku yang dulunya selalu tersakiti. Itu yang akan membuatku lebih terhormat.’ Memiliki makna, disini seseorang tersebut mulai bisa berdamai dengan masa lalu nya terkait permasalahan di masa lalu, dan menyadari bahwa dalam mencintai diri tidaklah harus membutuhkan izin atau persetujuan orang lain, dan seseorang tersebut akan terus memperbaiki diri nya sendiri dan akan menjadikan masa lalu sebagai pengalaman yang berharga yang bisa membuat dirinya menjadi terhormat.
f. Penafsiran Lirik Lagu Bait Keenam.
Dalam lirik bait keenam, ‘aku memiliki kehormatan itu, mengetahui bahwa mencintai diri sendiri adalah hal yang paling dibutuhkan. aku melangkah untuk diriku sendiri, sesuatu yang diriku butuhkan, sikap yang kutunjukkan kepada diri sendiri, itulah kebahagiaan yang kubutuhkan untuk diriku, aku akan menunjukkan kepadamu apa yang kubisa, aku tidak takut karena inilah diriku, aku mencintai diriku.’ Memiliki makna, bahwa kita menyadari bahwa hal yang sangat kita butuhkan dalam menghadapi suatu persoalan dalam kehidupan adalah menjadi diri sendiri. Kita melakukan sesuatu untuk diri kita sendiri terlebih dahulu, sikap yang kita tujukan itu berdasarkan diri sendiri tanpa harus menjadi orang lain dan melaksanakan paksaan untuk membohongi diri sendiri demi orang lain. Dan menjadi orang yang lebih menerima kekurangan ataupun kegagalan dalam hidup.
g. Penafsiran Lirik Lagu Bait Ketujuh.
Dalam lirik bait terakhir, ‘sejak awal, hingga akhir, hanya ada satu jawaban. Mengapa kau terus mencoba bersembunyi di balik topeng?, bahkan, semua luka yang berasal dari kesalahan-kesalahan yang kau buat bisa membentuk satu konstelasi tersendiri.’ Memiliki makna, disini penulis memberikan pesan bahwa ketika menghadapi masalah tidak perlu bersembunyi dari keadaan, jadilah dirimu sendiri, karena yakinlah setiap permasalahan pasti ada jalan keluar untuk diselesaikan tanpa bersembunyi. Konstelasi disini memiliki makna rasi bintang yang tampak berhubungan dan membuat konfigurasi khusus, dapat disimpulkan bahwa kesalahan kita dimasa lalu dapat membentuk sebuah pesan yang saling terhubung dan menjadi pesan khusus untuk kita bisa memperbaiki diri sendiri.

• Kesimpulan : Sebuah lagu bukan hanya memuat suara serta lirik, melainkan juga mengandung pesan serta arti didalamnya. BTS menciptakan sebuah lagu yang mengandung pesan dan arti di karya tersebut. Pesan dan arti ini bisa ditempatkan sebagai simbol lagu. Sebuah simbol tidak hanya suatu patung yang bisa diraba, tetapi simbol juga terkandung dalam suatu tulisan, termasuk lagu, meskipun tidak bersifat materi serta bisa diraba, namun simbol tersebut bisa berkomunikasi dengan indera lainnya, sehingga dapat menjadi. untuk didengar oleh telinga. yang merasa ingin melakukannya.
Pesan cinta diri yang dapat terkandung dalam lagu ini, lagu ini mewakili pesan bahwa kita harus percaya dengan hal-hal yang sedang diperjuangkan, pada kekuatan yang dimiliki diri dan dapat berdamai dengan masa lalu, untuk membuatnya sampai akhir damai menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Percaya diri adalah bagian dari cinta diri dan pasti dapat membantu membawa energi positif kepada orang-orang dalam hidup Anda saat Anda berpikir atau membuat keputusan. Setiap lagu BTS selalu tentang bagaimana perasaan orang serta tindakan mereka yang dilakukan dalam sehari-hari. Ini memastikan bahwa pesan yang dikirim berhasil terkirim.


6. Jurnal 6 

Judul : Representasi Pesan Motivasi dalam Lirik Lagu K-Pop “Beautiful” by NCT 2021 (Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure)

• Pendekatan : Penelitian ini menggunakan pendekatan metode Kualitatif

•Teori : Menggunakan Teori Semiotika yang dikemukakan Ferdinand de Saussure 

• Analisis : 
Bait 1 
You’re the most important person (Kamu adalah orang yang paling penting) In your life (dalam hidupmu)
So be yourself (jadi jadilah dirimu sendiri)
Be beautiful (jadilah cantik)
Makna pada bait ini adalah menunjukkan bahwa setiap orang penting. Penyanyi menyebut “kamu” yakni setiap orang yang mendengarkan adalah penting dalam hidup pendengar lagu. Jadi setiap yang mendengarkan akan merasa di beritahu bahwa mereka penting di hidupnya. Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling, percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan.31 Jadilah diri sendiri, mungkin banyak dari manusia yang menyembunyikan jati dirinya dari orang lain, maka lebih baik manusia itu menjadi dirinya sendiri. Pada kalimat “jadilah cantik” sebagai pendengar atau penikmat bait pertama ini, pendengar disuruh menjadi cantik dengan menampilkan diri sendiri, bukan orang lain.
Bait 2 
Geu nugungaui saleul dalgi wihae (Untuk menyerupai kehidupan orang lain) Godanhan harul bonaetdeon geudae (Kamu mengalami hari yang melelahkan) Jami deul ttae haengbokaji antamyeon (Jika kamu tidak bahagia ketika kamu tertidur)
Makna pada bait kedua ini yakni jika manusia berusaha untuk menyamakan hidup diri sendiri dengan hidup orang lain, diri sendiri akan mengalami adanya hari yang sangat lelah, karena itu bukan diri sendiri. Ibaratnya hanya menampilkan topeng dari orang lain yang diri ingin seperti orang lain. Dan tidak bahagia ketika tertidur, artinya dalam kehidupan yang menyerupai orang lain, diri ini tidak akan bahagia karna menjadi orang lain bukan diri sendiri.
Bait 3 
Moduga baran kkumeul jjochabwado (Meski kamu mengejar sesuatu yang diimpikan orang lain)
An manneun otcheoreom jakku deo jagajyeo (Semua itu terasa semakin kecil seperti pakaian yang makin tidak muat)
Nae tasin geoya igeoppunirago (katakan “ini salahku”)
Pogihaji marayo (Katakan pada diri sendiri bahwa kamu tidak akan menyerah).
Makna pada bait ketiga ini saat diri ini mengejar sesuatu yang hal tersebut bukan impian diri sendiri tapi malah impian orang lain. Malah hal itu tidak cocok pada diri sendiri, diibaratkan seperti pakaian yang digunakan akan semakin kecil semakin kecil dan tidak muat. Karena itu keinginan orang lain yang tidak cocok dengan diri sendiri. Masing-masing orang memiliki potensi yang berbeda, setiap masnusia diciptakan berbeda, mungkin bagi orang lain impian tersebut sangat pas untuknya, namun bagi diri belum tentu impian itu cocok. Pada baris katakan “ini salahku” dimaknai dengan ini salah jika diri sendiri memandang impian orang lain dengan diri sendiri adalah sama, padahal setiap dari diri sendiri itu memiliki perbedaan. Katakan pada diri sendiri bahwa kamu tidak akan menyerah yang bermakna jika diri ini sudah paham kalau salah dalam menyamakan mimpi diri sendiri dengan orang lain, mari memotivasi diri sendiri dengan berkata bahwa diri ini tidak akan menyerah, kemudian memulai dengan mimpi sendiri, mencari apa keinginan dan mimpi selama ini.
Bait 4 
Bami omyeon bicheul naeneun byeoldeuldo (Bintang-bintang yang bersinar saat malam tiba) Noeulman namgin chae jineun jeo taeyangdo (Matahari yang hanya meninggalkan cahaya matahari terbenam)
Da jeomada dokteukan saegeul gajyeo (Mereka semua memiliki warna yang unik) Beautiful yeah (Ya, semuanya terlihat cantik).
Makna yang terkandung pada baris pertama dan kedua saling berkaitan yakni bintang yang bersinar saat malam tiba, matahari yang hanya meninggalkan cahaya terbenam yaitu ketika bintang bersinar itu karena ada matahari yang meninggalkan awan saat malam hari, yang artinya hilangnya matahari tersebut menjadikan bulan bersinar saat malam hari. Seperti layaknya matahari dan bulan yang memiliki waktu bersinarnya maasing-masing dengan tidak bersinar secara bersamaan. Mereka (bulan dan bintang) memiliki warna uniknya masing- masing sama seperti setiap manusia menjadi individu yang tidak dapat dipandang sama, karena secara kodrati setiap manusia diciptakan unik dan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal tersebut membuat manusia cantik.

• Kesimpulan : Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sebuah karya lirik lagu mempunyai sebuah makna yang disampaikan oleh pencipta lagu kepada pendengar yang dapat dipresentasikan pada keadaan realita yang dialami orang. Dengan pendekatan analisis semiotika Ferdinand De Saussure yang tepat untuk meneliti penanda dan petanda yang sangat jelas pada lirik lagu “Beautiful”. Motivasi dan makna yang ada dalam lirik lagu “Beautiful” adalah sejak lahir manusia diciptakan berbeda-beda dengan kelebihan dan keunikan masing-masing. Semua manusia juga akan mendapatkan pencapaian sesuai dengan usaha yang dilakukan. Dengan demikian, perlu mencintai dan mengembangkan diri, tidak perlu merasa rendah dari orang lain atau cemas dalam menjalani kehidupan.


7. Jurnal 7 

Judul : Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure Desain Kemasan Bakpia Kukus Tugu Jogja

• Pendekatan : Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif 

• Teori : Teori ini menggunakan teori semiotika Ferdinand De Saussure

• Analisis : 
Logo perusahaan Bakpia Kukus Tugu Jogja terdiri dari elemen-elemen dan prinsip DKV yang dapat dikategorikan ke dalam dua jenis tanda yang terbentuk dari penanda dan petanda dengan penjabaran sebagai berikut:

1.) Relasi Penanda dan Petanda dalam Unit Analisis “Logo Perusahaan”
Jenis tanda : Tanda Verbal
Penanda ( Signifier ) : Tipografi “Bakpia Kukus” 
Petanda ( Signified ) : Produk makanan bakpia yang dibuat secara berbeda, tidak dengan cara dipanggang seperti bakpia pada umumnya, tapi dengan cara dikukus.

Jenis tanda : Tanda Verbal 
Penanda ( Signifier ) : Tipografi “Tugu Jogja”
Petanda ( Signified ) : Citra produk berupa nama landmark bangunan yang disematkan pada produk asal daerah Yogyakarta, yakni Tugu Yogyakarta, atau yang kerap disebut pula sebagai “Tugu Jogja”.

Jenis tanda : Tanda Visual 
Penanda ( Signifier ) : Ilustrasi siluet monokromatik Tugu Yogyakarta
Petanda ( Signified ) : Citra produk berupa visual landmark bangunan yang disematkan pada produk asal daerah Yogyakarta, yakni Tugu Yogyakarta.

2.) Relasi Penanda dan Petanda dalam Unit Analisis “Ilustrasi Produk
Jenis tanda : Tanda Visual 
Penanda ( Signifier ) : Ilustrasi makanan bakpia kukus
yang mengenakan blangkon
Petanda ( Signified ) : Makanan khas yang berasal dari daerah yang memiliki pakaian adat blangkon, yakni bakpia dari Yogyakarta.

3.) Relasi Penanda dan Petanda dalam Unit Analisis “Logo Perusahaan”
Jenis tanda : Tanda Verbal 
Penanda ( Signifier ) : Tipografi “Cita Rasa Bakpia yang Ngangenin”
Petanda ( Signified ) : Klaim rasa dari produsen bakpia kukus yang membuat konsumennya merasa
kangen setelah mengkonsumsinya.

Jenis tanda : Tanda Visual 
Penanda ( Signifier ) : Objek lingkaran berwarna emas dengan tekstur mengkilap
Petanda ( Signified ) : Stempel berwarna emas mengkilap.

4.) Relasi Penanda dan Petanda dalam Unit Analisis “Keterangan Isi Produk”
Jenis tanda : Tanda Verbal 
Penanda ( Signifier ) : Tipografi “Kemasan Terpisah”Tipografi “Isi 10”
Petanda ( Signified ) : Informasi bahwa tiap produk bakpia di dalamnya dikemas secara terpisah satu
dengan lainnya. Informasi bahwa produk bakpia kukus di dalamnya berjumlah 10 buah.

Jenis tanda : Tanda Visual 
Penanda ( Signifier ) : Objek lingkaran berwarna coklat tua dengan outline lingkaran berwarna warna emas mengkilap di dalamnya.
Petanda ( Signified ) : Stempel yang memuat informasi keterangan isi produk.

• Kesimpulan : Desain kemasan produk Bakpia Kukus Tugu Jogja secara garis besar merepresentasikan identitas dari produk tersebut dengan menawarkan inovasi berupa sajian produk bakpia yang modern dan mewah namun tidak melupakan nilai-nilai luhur budaya Jawa berupa kebijaksanaan dan kesetaran. Melalui analisis semiotika Ferdinand de Saussure, didapat beberapa penggunaan elemen dan prinsip DKV di dalam tanda-tanda verbal dan visual seperti pemaknaan modern dan mewah tergabarkan dalam penggunaan tipografi sans serif, script, serta objek yang diberi warna emas mengkilap. Sedangkan untuk pemaknaan kebijaksaan dan kesetaran tergambarkan dalam penggunaan warna cokelat tua pada beberapa objek.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi peneliti lain yang memiliki fokus kajian pada disiplin ilmu DKV—terutama pada desain kemasan—namun dengan objek dan pendekatan analisis yang berbeda.


8. Jurnal 8 

• Judul : Analisis Semiotika Ferdinand De Sausures Makna Pesan Iklan Rokok A Mild Versi Langkah

• Pendekatan : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode dengan pendekatan kualitatif.

• Teori : Teori pada penelitian ini menggunakan Semiotika Ferdinand de Saussure 

• Analisis : 
Scene 1 Langkah yang ringan
Scene 1 Langkah yang ringan, digambarkan dalam iklan seseorang sedang bermain skateboard di keramaian dan ada beberapa orang yang terjun ke sungai, yang artinya Rokok A Mild memiliki kandungan Tar dan Nikotinnya lebih rendah dibanding dengan jenis rokok lainnya. Rokok A mild mempunyai kandungan Tar sebanyak 1mg dan 1.0 mg nikotin tiap batangnya namun pada rokok lainnya kandungan Tar dan Nikotin relatif lebih besar.
Jika dikaitkan dengan gambar didalam scene 1 ini, yang menggambarkan seseoarang bermain skateboard ditengah keramaian tanpa ada masalah dan terus tetap berjalan melaju dan beberapa orang terjun ke sungai tanpa pikir panjang, itu artinya konsumen rokok A mild tidak pikir panjang untuk mengkonsumsi rokok A mild ini, produsen A mild telah mengemas rasa yang telah disesuaikan untuk target yang dicapai dalam iklan yaitu pemula, pemuda, dewasa, karyawan dan mitra bisnis serta masyarakat luas, merupakan pihak yang ingin dirangkul oleh A mild. Dengan harga yang wajar untuk konsumen mereka dan inovatif untuk memenuhi selera konsumen yang dinamis.

Scene 2 Langkah yang berat
Scene 2 Langkah yang berat adalah sesuatu yang penuh rintangan karena seperti yang digambarkan orang dewasa yang menaiki tangga, dan seorang perempuan yang menginjak permen karet dan lengket di sepatunya saat ingin pergi dan terlihat dari langkahnya yang ingin cepat untuk pergi ke suatu tempat dan ditegah jalan langkahnya terhambat oleh permen karet tersebut namun ia tetap melangkah dengan rasa percaya diri dan tidak menyerah. Hubungan dengan yang digambarkan dalam iklan dengan A mild adalah jika kita lihat A mild berdiri sejak 1930-an sampai sekarang masih berdiri pesat dan memiliki konsumen yang banyak, walaupun disamping itu A mild mengalami saingan dari berbagai produk rokok lainnya namun A mild tidak goyah untuk melewati persaingan tersebut. Bahkan A mild lebih kreatif untuk menanggapangi persaingan tersebut mulai dari kemasan dan citra rasa rokok. Selain varian Rokok Mild, juga masih sangat banyak varian rokok lainnya. Namun Rokok A Mild memberikan suatu sensasi ringan bagi perokoknya dibandingkan dengan varian lain. Komposisi tembakau yang tepat sesuai dengan ukuran batang rokoknya membuat A Mild dapat dihisap dengan santai oleh perokok. Disimulkan dalam iklan seseorang yang menaiki tangga tinggi dan seorang wanita ditengah jalan sepatunya lengket permen karet itu artinya A mild tidak mundur untuk menghadapi saingan rokok lainnya, A mild tidak merasa takut untuk menghadapi saingan kedepannya, sepak terjang mulai dari berdiri hingga sekarang dilalui. 

Scene 3 langkah yang mundur
Scene 3 langkah yang mundur, yang digambarkan dalam iklan seseorang berada ditengah hutan untuk melangkah kedepan namun langkahnya tidak tetap maju namun memilih untuk langkah mundur begitu juga dengan seoarang wanita pelukis, setelah melihat lukisannya namun wanita ini memilih langkah mundur dan tidak meneruskan lukisannya lagi, menggambarkan A mild adalah rokok yang tetap ingin dipilih dan dikonsumsi oleh konsumen walau masih banyak pilihan rokok selain A mild, jadi setelah mereka melihat berbagai rokok muncul setelah A mild namun mereka tidak memilih untuk mengambillangkah maju untuk mencoba cita rasa rokok lainnya, mereka kembali ke awal yaitu dengan mengkonsumsi rokok A mild. Amild memberikan sensasi lebih kepada penghisap pemula dan khususnya pemuda. Mulai dari kemasan, harga, hingga kandungan berbahaya lebih rendah dibandingkan rokok lainnya, Iklan rokok a mild memberikan semangat kepada konsumen khususnya pemuda, dewasa.

Scene 4 Langkah berderap
Scene 4 Langkah berderap, yang menggambarkan beberapa pemuda yang sedang berajalan dengan langkah yang bergerombolan dan berbunyi serentak. Ini menggambarkan keyakinan bagi konsumen rokok A mild, dengan serentak mereka mengatakan bahwa A mild yang terbaik dan yang mereka pilih tanpa keraguan. Walaupun banyak pemuda lainnya mempengaruhi mereka dengan mencoba cita rasa rokok lain namun mereka tidak terpengaruh dan tetap memilih mild didalam keadaan apapun.

• Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan berkaitan dengan tujuan penelitian yakni sebagai berikut :
1. Penanda yang terdapat dalam iklan Rokok A Mild versi Langkah, langkah ini adalah hasil dari apa yang kita lalui. Hal ini bisa kita ketahui dari beberapa adegan langah manusia yang beraktifitas dengan ekspresi langkah sangat ringan dan ia sukai tanpa beban. Ada pula langkah berat, langkah berderap, langkah sendiri, langkah gak melangkah, langkah melawan arus, langkah penuh dengan penasaran. Adapun petanda dalam iklan Rokok A Mild Versi Langkah adalah hari ini adalah langkah yang kita lalui dari berbagai macam langkah yang ditayangkan. Langah yang ringan digambarkan oleh iklan dengan beberapa adegan langkah ringan bebrapa pemuda yang menggunakan skateboard dan pria yang terjun kedalam sungai dengan ceria. Sedangkan dalam langkah berat digambarkan dalam iklan beberapa adegan dengan langkah yang menaiki tangga, seorang cewek yang memakai haighil dan bebrapa pemuda yang mendorong mobilnya. Dan yang ketiga langkah mundur yang digambarkan dengan seorang cewek sedang melukis tapi terlihat tidak berhasil dan seorng pria didalam hutan yang ketakutan. Selanjutnya langkah yang berderap digambarkan dengan bebrapa pria yang berjalan cepat dan seorang cewek berjalan sendiri dijala yang gelap. Langkah yang gak melangkah adalah langkah dimana seorang cewek yang menunggangi kuda naun berdiri diatas kuda dan seorang pria yang menari dengan tangan menhan badannya. Langkah yang searus digambarkan adalah seorang pria yang berselancar dengan arus dilaut. Langkah yang berlawanan arus terlihat seorang pria yang naik eskalator berlawanan arah turun dengan orang lain. Sementara ia naik dengan melwati orang yang padat, langkah penuh dengan pencarian digambarkan dengan beberapa orang yang menjajaki gunung untuk mencapi tujuan yang meraka capai.
2. Makna pesan yang terkandung dalam iklan Rokok A Mild Versi langkah adalah :
a. A mild bertujuan untuk mewakili rokok pemula, pemuda, dewasa serta masyarakat luas, yang sesuai dengan gambar scene dalam iklan seperti langkah berat dan setiap scenenya diperakan oleh pemuda dan orang dewasa.
b. A mild memiliki tingkatan Tar dan Nikotin lebih rendah dibandingkan rokok lainnya dan A mild mempunyai rasa menthol yang digemari banyak orang. Seseuai didalam gambar iklan yang menggambarkan langkah ringan dan langkah sendiri.
c. A mild dalam scene terakhir memberi pilihan Langkah apa kita selanjutnya, disini A mild menegaskan kepada konsumen bahwa langkah selanjutya pilihlah A mild walaupun menemukan berbagai produk rokok lainya, seperti didalam gambar seorang pria yang menemukan persimpangan jalan, lalu bertanya kemana langkah kita selanjutnya? Langkah selanjutnya pilih A mild. A mild menggambarkan bahwa A mild yang terbaik bagi pemuda dan kalangan dewasa. 


9. Jurnal 9 

• Judul : Analisis Sosok Laisa dengan Kajian Semiotika Ferdinand de Saussure pada Novel “Dia Adalah Kakakku” Karya Tere Liye 

• Pendekatan : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan jenis penelitian kualitatif. 

• Teori : Penelitian ini menggunakan teori Semiotika Ferdinand de Saussure 

• Analisis : 
1. Baik Hati
Pada pembahasan ini menceritakan sosok Laisa yang baik hati terhadap keluara, kerabat dan semua yang ada di lingkungan sekitarnya. Sikap dimana seseorang begitu ringan dan gampang melakukan hal-hal yang baik, yang menyenangkan dan bermanfaat bagi orang lain. Ada pun tanda sosok baik hati yang ditemukan pada novel Dia Adalah Kakakku karya Tere Liye berjumlah 9 data, yakni sebagai berikut. 
Pembacaan hermeneutik merupakan pembacaan yang dilakukan berdasarkan konvensi sastranya. Data DAK/SK/06 dapat dimaknai secara rinci menggunakan hermeneutik pada kalimat “kita bisa melakukannya. Apa susahnya membuat kincir-kincir itu. Jika Dalimunti bisa membuat dua dengan bamboo seadanya, kita bisa membuatnya yang lebih bagus, lebih kokoh.” Kak Laisa berseru, melangkah ke depan. Kalimat ini merupakan tanda yang mengacu sebagai penanda di dalam data DAK/SK/06 yang mengandung tanda sosok kakak yang baik.
Petanda dari penanda “kita bisa melakukannya. Apa susahnya membuat kincir-kincir itu. Jika Dalimunti bisa membuat dua dengan bamboo seadanya, kita bisa membuatnya yang lebih bagus, lebih kokoh.” Kak Laisa berseru, melangkah ke depan dapat dideskripsikan sebagai tokoh Dalimunte yang kecewa pada saat pertemuan warga di balai kampung karena ide mengenai lima kincir air di sungai untuk mengairi sawah tidak di anggap dan ditolak oleh warga karena penduduk yang sudah pasrah dengan cadas tersebut. namun tiba- tiba Laisa bersuara dengan sangat lantang yang mengatakan bahwa mereka dapat membangun 5 kincir air tersebut dengan yakinnya Laisa berbicara untuk meyakin kan seluruh warga. Pada kutipan tersebut dapat dimaknai sebagai rasa yang ingin menyenangkan adiknya agar pendapat sang adik dapat diterima seluruh warga dan sekaligus mengajarkan kepada sang adik bagaimana cara berbicara di depan umum dan cara meyakinkan warga.

2. Rela Berkorban 
Pembacaan hermeneutik merupakan pembacaan yang dilakukan berdasarkan konvensi sastranya. Data DAK/SK/RB/05 dapat dimaknai secara rinci menggunakan hermeneutik pada kalimat Kak Laisa yang memutuskan mengalah untuk tidak sekolah agar adik-adiknya bisa bersekolah Kalimat ini merupakan tanda yang mengacu sebagai penanda di dalam data DAK/SK/RB/05 yang mengandung tanda sosok kakak yang rela berkorban.
Petanda dari penanda Kak Laisa yang memutuskan mengalah untuk tidak sekolah agar adik-adiknya bisa bersekolah. Dapat dideskripsikan sebagai tokoh Yashita yang bertanya kepada mamak apakah Yashita dapat bersekolah karena pada siang hari di sungai Laisa berkata pada Dalimunte bahwa anak lelaki harus bersekolah, sedangkan Laisa anak perempuan tidak bersekolah. Tapi pada kenyataannya anak perempuan juga harus sekolah, hanya saja Laisa tidak bersekolah karena Laisa mengalah terhadap adik-adiknya dan memutuskan berhenti agar adik- adiknya dapat terus bersekolah. Kutipan tersebut dapat dimaknai sebagai pengorbanan sang kakak dengan berhenti sekolah dan membantu orang tua mencari uang agar adik-adiknya dapat terus menuntut ilmu.

3. Sosok yang Kuat 
Pembacaan hermeneutik merupakan pembacaan yang dilakukan berdasarkan konvensi sastranya. Data DAK/SK/KT/10 dapat dimaknai secara rinci menggunakan hermeneutik pada kalimat: Ya Allah, aku mohon, jangan pernah,jangan pernah buat aku menangis di depan adik-adikku. Jangan pernah! Itu akan membuat mereka kehilangan teladan. Kalimat ini merupakan tanda yang mengacu sebagai penanda di dalam data DAK/SK/KT/10 yang mengandung tanda sosok kakak yang kuat dan juga sabar.
Petanda dari penanda Ya Allah, aku mohon, jangan pernah,jangan pernah buat aku menangis di depan adik-adikku. Jangan pernah! Itu akan membuat mereka kehilangan teladan. Dapat dideskripsikan sebagai tokoh Ikanuri dan Wibisana yang tertangkap telah kabur dari kegiatan gotong royong warga dan tertangkap telah mencuri buah manga di ladang, namun Ikanuri dan Wibisana tidak mengakuinya justru karna mereka ketakutan mereka malah mengata- ngatai kak Laisa, membentak dan menantang Laisa. Laisa yang mendengar perkataan Ikanuri terkejut tidak dapat berbuat apa-apa. Laisa ingin menangis karena ucapan Ikanuri namun Laisa menahannya, laisa tidak ingin Ikanuri dan Wibisana melihatnya menangis di depan mereka karena Laisa takut Ikanuri dan Wibi kehilangan panutan dan Laisa hanya terdiam mendengar itu semua. Pada kutipan tersebut dimaknai sebagai usaha sang kakak menahan perih di hatinya mendengar perkataan sang adik kepadanya dengan memindahkan rasa sakit ke paha sang kakak yang sengaja di cengkram dengan kuat agar sang kakak tidak menangis di depan sang adik dengan perkataan mereka. 

• Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap Sosok Laisa pada Novel Dia Adalah Kakakku Karya Tere liye, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dengan adanya fokus penelitian dan rumusan masalah yang telah ditentukan. Peneliti menemukan penanda dan petanda dalam novel Dia Adalah Kakakku Karya Tere Liye. Peneliti menemukan 33 tanda yang menjadi bentuk tanda sosok Laisa.


10. Jurnal 10

 Judul : Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure Struktural Pada Iklan Top Coffee 

• Pendekatan : Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif

• Teori : Teori ini menggunakan Semiotika yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure 

• Analisis : 1) Analisis Tanda Verbal pada Iklan Top Coffee
Pada iklan Top Coffee, terdapat tanda verbal bertuliskan “Bongkar Kebiasaan Lama!”, “Orang Indonesia pilih yang TOP”, “Kopinya Orang Indonesia”, “TOP”, “The Art of Coffee Blending”, “Robusta Arabica Blend” dan “Iwan Fals”. Dengan menggunakan sistem tanda De Saussure, maka kalimat di atas merupakan tanda (sign) verbal yang tertulis dalam iklan dan merupakan penanda (signifier) awal yang merupakan sign (tanda) dari produk ini, penanda (signifier) adalah huruf pembentuk kalimat tersebut. Penanda awal (Signifier) akan mempunyai arti denotasi, seperti contoh tulisan “Iwan Fals” berarti sosok Iwan
Fals (Ikon).
Dari penanda awal tersebut dapat dicari Petanda akhir
(Signifie) yang merupakan makna konotasi dari penanda awal tersebut. Seperti kata “Bongkar Kebiasaan Lama!” mengandung persuasi untuk mengajak masyarakat yang biasa mengkonsumsi kopi biasa atau selain merk TOP Coffe. Hal tersebut dijelaskan oleh tulisan berikutnya “Orang Indonesia pilih yang TOP” yang memiliki makna bahwa orang Indonesia selalu pilih yang top, “Kopinya Orang Indonesia”, “TOP”, “The Art of Coffee Blending”, “Robusta Arabica Blend” dan “Iwan Fals” 
Berdasarkan sign, signifier dan signified yang terdapat pada tanda verbal di atas, terdapat pesan yang ingin disampaikan dalam tulisan tersebut, tanda verbal di atas memiliki harapan agar masyarakat Indonesia mengubah konsep yang ada di dalam dirinya dan beralih dalam minum kopi dengan mengganti kopi yang biasa diminum dengan kopi bermerek TOP Coffee. Selain itu, tanda verbal yang terdapat pada tulisan iklan di atas, memberikan gambaran mengenai citra rasa yang sangat istimewa yang digambarkan dari tulisan-tulisan tersebut. 

2) Analisis Tanda Visual pada Iklan Top Coffee
Pada iklan Top Coffee, terdapat tanda-tanda visual yang dapat dikaji dengan menggunakan kajian semiotik. Selain tanda verbal, terdapat tanda visual yang melukiskan tentang iklan di atas. Tanda visual yang dapat dilihat pada iklan di atas adalah sosok Iwan Fals yang sedang mengepalkan tangannya dalam posisi tersenyum dan menunjukkan bahwa orang Indonesia bisa melakukan perubahan. Dalam iklan tersebut, tampak semangat yang ditunjukkan oleh sang legendaris dalam melakukan perubahan. Secara semiotika, tanda visual tersebut disebut dengan sign dalam teori tanda menurut De Saussure. Sedangkan yang menjadi signifier adalah wujud yang terdapat pada tanda visulal Iwan Fals, signified adalah kategori yang menunjukkan konsep bahwa Iwan Fals sebagai seorang legendaris mampu melakukan perubahan cara pandang dalam menikmati kopi dan memilih TOP Coffee.
Dari visual yang terdapat pada iklan tersebut, yaitu pada visual dalam secangkir kopi panas yang didalamnya berisi kopi panas yang mengeluarkan uap panas yang digambarkan tercium oleh hidung Iwan Fals. Tanda visual yang melengkapi kenikmatan kopi tersebut adalah nuansa estetika yang terdapat pada gambar iklan serta lokasi dimana kopi itu dibuat yang digambarkan dari adanya dapur mewah yang terdapat pada pojok iklan tersebut. Warna yang ditampilkan dalam tanda juga sangat menawan dan menggugah orang untuk melakukan perubahan pola minum kopi yang biasa dan berpindah pada kebiasaan baru untuk minum TOP Coffee. Tanda visual tersebut memiliki signifier berupa wujud yang menggambarkan betapa nikmatnya TOP Coffee. Sedangkan signified yang terdapat pada tanda visual tersebut adalah konsep yang menggambarkan bahwa TOP Coffee merupakan kopi yang nikmat dan layak untuk dinikmati.
Tanda visual yang ditampilkan dari kemasan sachet kopi tersebut menggambarkan citra rasa yang ditawarkan oleh TOP Coffee. Tanda visual tersebut memiliki signifier berupa wujud kemasan TOP Coffee yang beraneka rasa. Petanda yang terdapat pada tanda visual tersebut adalah sebuah konsep yang terbentuk bahwa TOP Coffee memiliki aneka rasa yang sangat nikmat sehingga penikmat kopi bisa memilih rasa yang disukai.
Tanda visual yang terdapat pada taburan kopi robusta yang ditata sangat rapi menunjukkan kenikmatan kopi tersebut. Tanda visual tersebut memiliki signifier berupa wujud yang menggambarkan tentang betapa nikmatnya kopi tersebut dalam wujud asli sebelum digiling dan dikemas. Signified yang terdapat pada tanda visual tersebut merupakan sebuah konsep yang menggambarkan tentang kenikmatan kopi robusta yang merupakan bahan dari pembuatan

• Kesimpulan : Berdasarkan teori dari Saussure, pada iklan Top Coffee, terdapat tanda verbal dan visual. Tanda verbal di pada iklan tersebut memiliki harapan agar masyarakat Indonesia mengubah konsep yang ada di dalam dirinya dan beralih dalam minum kopi ke TOP Coffee. Berdasarkan konsep visual yang ditampilkan dalam iklan tersebut, dapat dilihat bahwa tampilan warna, visualisasi gambar, dan juga interior ruang yang ditampilkan sangat elegan dan sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia.


11. Jurnal 11

Representasi Pendidikan Karakter dalam Film Surau dan Silek (Analisis Semiotik Ferdinand De Saussure)



Pendekatan : deskriptif kualitatif 
Teori : Teori Semiotika yang dikemukakan oleh De Saussure 

Analisis :
Penanda : Rustam adalah mamak (paman) dari Adil. Rustam duduk di bandul, di halaman Rumah Gadang.
Petanda : Scene ini merepresentasikan menerima nasehat yang disampaikan. Memberikan nasehat melalui perkataan adalah salah satu cara dalam Pendidikan Karakter.

Penanda : Tiga orang anak sedang mendirikan Sholat secara Berjama’ah, di sebuah masjid

Petanda : Melaksanakan sholat adalah representasi dari muslim yang taat

Penanda : Dua orang yang sedang bekerja memegang mencakar padi, dan pakai topi tudung, untuk menjemur padi.
Petanda : Anak yang bekerja menandakan sikap berbakti dan mau bekerja keras membantu orang tua.

Kesimpulan :
Film Surau dan Silek mengandung banyak pesan moral, nilai-nilai agama dan budaya, sehingga mampu merubah persepsi tentang silat di Minang yang tak hanya sebagai aktifitas pemuda nagari untuk berkelahi, namun juga sebagai pendidikan karakter dari perspektif Islam dan adat Minang, yaitu mengamalkan agama Islam sebagai ajaran, dan melestarikan budaya surau dan silat sebagai aktifitas pemuda Minang.


12. Jurnal 12

Konstruksi Makna Postingan Instagram @najwashihab Dalam Membangun Citra Diri ( Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure ) 


Pendekatan : deskriptif kualitatif
  
Teori : Teori Semiotika yang dikemukakan oleh De Saussure 

Analisis :
Penanda : Deskripsi foto dituliskan Najwa Shibab “ hari kartini , saya mau berbagi perihal isu yang penting tapi jarang dibicarakan dengan terbuka...
Petanda : Dalam deskripsi foto yang diunggah oleh Najawa Shihab dapat diartikan bahwasanya ia merupakan bentuk nyata sosok kartini yang sangat memberikan edukasi dengan cara menyerukan sebuah produk perempuan agar bisa menggunakan produk dalam negeri yang memberikan dampak baik bagi perempuan indonesia.

Penanda : Foto sendiri dengan pose yang simpel
Petanda : Foto ini memperlihatkan kan bahwasanya ia tidak seorang yang suka ribet , ia hidup dengan simpel dan apa adanya .

Penanda : Menggunakan fashion batik yang dimodif secara sporty
Petanda : Mengenakan batik menggambarkan ia sangat bangga menggunakan batik dengan memodifikasi batik yang bergaya sporty , walaupun dengan batik ia tetap terlihat fhasion nable dan secara tidak langsung seseorang ia telah membentuk citra dirinya bahwasanya sosok najwa shihab merupakan seseorang yang santai tetapi masih tetap terlihat modis dan ia serta tetap melestarikan warisan budaya indonesia

Kesimpulan :
Maka dari itu penelitian ini menyimpulkan bahwasanya Najwa Shihab mempunyai beberapa sifat dalam membangun citra dirinya yang simpel , mengedukasi , pintar , rendah hati , modern , modis serta inspiratif.


13. Jurnal 13 

PESAN TOLERANSI DALAM KARTUN ANIMASI DIVA THE SERIES
(Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure)Pendekatan : deskriptif kualitatif 

Pendekatan : deskriptif kualitatif

Teori : Teori Semiotika yang dikemukakan oleh De Saussure 

Analisis :
Penanda : Mona membawa pesanan kue keranjang yang begitu berat makanya saat menyapa teman-temanya Mona sejenak meletakan dibawah kotak pesanan berisi kue keranjang tersebut
Petanda : Mona saat berbincang mengucapkan berat membawa pesanan sebanyak ini. Dan menawarkan untuk dibantu teman-temanya

Penanda :Mona memberikan ucapan salam dengan menunggu di depan pintu sebelum pintu terbuka. Aling juga merespon salam tersebut dengan membuka pintu rumahnya.
Petanda : Mona dan Aling sangat menghormati keberagaman satu sama lain. Sehingga Mona mengucapkan salam dengan sopan santun dan Aling menjawab dengan ciri khasnya.

Penanda :Koh Lim menghias rumahnya penuh dengan warna merah dan hiasan lainnya. Tidak ketinggalan ada berbagai makanan untuk para tamu yang akan berkunjung kerumah nanti di Imlek.
Penanda : Koh Lim menghias rumahnya bertujuan supaya naga jahat bernama Nian tidak menganggu rumahnya.

Kesimpulan :Dalam kartun animasi ini dapat dijadikan sebagai media penyampaian pesan bukan hanya sebagai hiburan saja, namun juga mampu memberikan pelajaran karena di dalamnya ada beberapa nilai-nilai dan pesan toleransi dalam setiap ceritanya


14. Jurnal 14 

PETANDA PADA CERPEN ANAK "KE HUTAN" KARYA YOSEP RUSTANDI PENDEKATAN SEMIOTIK: FERDINAND DE SAUSSURE


Pendekatan : deskriptif kualitatif

Teori : Teori Semiotika yang dikemukakan oleh De Saussure

Analisis :
Penanda : Kata   Kang   Ifan.“Kalau  kita  menemukan  jalan  menanjak,apalagi    setelah    lelah,    pasti    wajahnya merana. 
Petanda : terdapat suasana yang kontras  antara  merana  dan  tersenyum  atau senang dan sedih.Maksud   dari   petanda   ialah   jalan menanjak  membuat  energi  terkuras  banyak dan langkah kaki pun menjadi lebih berat, hal itu  menyabakan  wajah  anak-anak  menjadi letih,   lesu   dan   melas.

Penanda :“Minum  boleh,makan gula merahnya, pasti segar lagi. Tapikalau makan nasi atau roti jangan dulu!”kata Kang Ifan
Petanda : Makna  petanda  di  sini,  Kang  Ifan menyuruh  minum  dan  makan  gula  merah serta melarang makan nasi atau roti.

Penanda :“Orang ituadalah Si Kabayan,  tokoh  dongeng  dari  Jawa  Barat. Karena  menurut  Si  Kabayan,  setelah  jalan menanjak pasti menemukan jalan menurun, pasti kemudian menanjak.” 
Penanda : Dalam     makna     petanda,     dapat dikatakan,  ini  adalah  sesuatu  pengetahuan yang  ingin  disampaikan  penulis  melalui tokoh  yang ia ciptakan.

Kesimpulan : Hasil dan pembahasannya terdapat beberapa penanda (signifier) dan petanda (signifier) dalam cerpen anak "Ke Hutan" karya Yosep Rustandi yaitu ada 11 tanda yang dapat diamati yaitu, (1) benda untuk menunjukkan tujuan, (2) sifat tokoh Rakey, (3) nasihat kebaikan, (4) keadaan yang berlawanan, (5) latar belakang pengarang, (6) motivasi tersirat, (7) majas personifikasi, (8) solidaritas dan kebersamaan, (9) pesan moral, (10) unsur religius dan (11) kesederhanaan serta keasrian alam. Sehingga, muncul makna baru yang lebih kompleks.


15. Jurnal 15

Perilaku Menyimpang Dalam Film “Yuni” (Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure Tentang Perilaku Menyimpang dalam Film “Yuni”)


Pendekatan : deskriptif kualitatif

Teori : Teori Semiotika yang dikemukakan oleh De Saussure

Analisis :
Penanda :Yuni dan suci mengonsumsi minuman beralkohol hinggat ak sadarkan diri (mabuk).
Petanda : Perilaku yang telah dilakukan Yuni termasuk kedalam jenis primer karena Yuni baru kali itu saja mengunjungi bardan minum minuman beralkohol, berbeda dengan Suci yang sudah sering minuman beralkohol dan mengunjungi tempat sepertiitu , perilaku Suci termasuk kedalam jenis perilaku sekunder karena sudah dilakukan berulang kali.

Penanda :Yuni yang tengah berkumpul dengan teman-temannya disebuah taman dan membicarakan tentang pacaran,salah satu temannya yang bernama Uung menyarankan agar Yuni untuk mencari pacar dan agar fokusnya bukan hanya belajar.
Petanda : hal ini termasuk kedalam perilaku menyimpang seorang siswa yang malas belajar

Kesimpulan : pentingnya mempelajari perilaku menyimpang dan faktor yang menjadi latar belakang perilaku menyimpang dalam Fillm Yuni.


16. Jurnal 16

PENERAPAN ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE DALAM PERTUNJUKAN KETHOPRAK RINGKES

Pendekatan : deskriptif kualitatif

Teori : Teori Semiotika yang dikemukakan oleh De Saussure

Analisis :
Penanda :Walaupun intelek, bergelar,  tapi  yang  jelek itu juragannya
Petanda : Sekalipun berpendidikan, tetap harus mengikuti “boss” yang   bahkan   tidak   sepadan dengannya

Penanda : Tapi    mengapa    cinta    itu terpisah  oleh  dinding  yang membelah.
Petanda : Cinta  harus  terpisah  karena keberjarakan

Penanda : Wong-wong sing gedhe nglanggar hukum, nek korup  tekan  ratusan  yuto(dalam   bahasa Indonesia artinya   orang-orang   yang besar   melanggar   hukum, jika korupsi sampai ratusan juta)
Penanda : Orang-orang      besar      mau berkorupsi    dengan    artian mereka melanggar hukum

Kesimpulan : adanya  analisa  lima dialog  menggunakan  analisis penanda-petanda,  hubungan  duakosakata  dengan  analisis in  present-in absentia,  dan  limadialog  lainnya  menggunakan  analisis  poros  kombinasi dan  poros  seleksi.


17. Jurnal 17

Representasi Kekerasan Non-Fisik Pada Film Joker (Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure)

Pendekatan : deskriptif kualitatif

Teori : Teori Semiotika yang dikemukakan oleh De Saussure

Analisis :
Penanda :Pada shot pertama di adegan ini bisa kita lihat penandanya dari perkataan Hoyt: “Demi sebuah papan?, omong kosong tidak masuk akal”, disini Hoyt tidak percaya terhadap  pembelaan  Arthur  yang  mengatakan  bahwa  ia  telah  di  rundung  oleh gerombolan anakyang mengakibatkan papan yang ia bawa rusak dan tidak dapat dikembalikan  lagi. 
Petanda : Dapat dirasakan rasa ketidakpercayaan dari Hoyt terhadap Arthur yang telah berkata jujur. Petandanya yaitu Hoyt yang terlihat marah kepada Arthur hingga Arthur merasa tertekan oleh Hoyt, terlihat dari ekspresi wajah Arthur yang tersenyum dengan terpaksa dan merasa sangat emosional dalam hati, tetapi ia masih  berusaha  menahannya  dengan  senyuman  yang  terpaksa  tersebut.

Penanda : Murray  seorang  stand  up comedy-an menampilkan video komedi dari Arthur yang telah lama Arthur lakukan dengan dialog “Orang ini berpikir kalau terus tertawa membuatnya lucu, saksikan pelawak  ini”  kata  Murray,  Arthur  pun  langsung  berkata  "Astaga"  ketika  ia mengetahui bahwa yang di pertunjukan adalah video komedinya. Murray setelah itu mengatakan  “Kita  lihat  yang  lain.  Aku  menyukainya."
Petanda : Maksud  sebenarnya  dari Murray  itu  sendiri  yaitu  secara  tidak  langsung  ia  ingin  menghibur  orang  tetapi dengan mencemooh atau mengejek orang lain yang ia rasa tidak lucu tetapi karena ia yang meresponi video Arthur, orang-orang tetap tertawa di atas cemoohan atas video Arthur.

Penanda : terdapat  televisi  yang menayangkan acara Murray yang sedang berlangsung dengan Arthur sudah diap di belakang panggung untuk menjadi bintang tamu dari Murray.
Penanda : tujuan Murray mengundang Arthur ke program acara  nya  sebenarnya  bukan  untuk  tujuan  yang  baik  melainkan  untuk  lebih mempermalukan Arthur kepada khalayak umum

Kesimpulan : Hasil  dari  penelitian  ini menunjukkanbahwa kekerasan bisa dilakukan secara non-fisik seperti difitnah, dimaki, dijadikan bahan tertawaanbagi orang di sekitarnya.


18. Jurnal 18

ANALISIS SEMIOTIKA POSTER “AYO, LINDUNGI DIRI DAN KELUARGA DARI COVID-19” (TEORI FERDINAND DE SAUSSURE)

Pendekatan : deskriptif kualitatif

Teori : Teori Semiotika yang dikemukakan oleh De Saussure

Analisis :

Penanda : Ayo, Lindungi Diri dan Keluarga dari Covid19 dengan :
Petanda : Mengandung makna mengajak masyarakat untuk melindungi diri dan keluarga dengan beberapa anjuran

Penanda : Logo Kemenkes dan Germas
Petanda : Anjuran tersebut dikeluarkan oleh pihak Kemenkes dan Germas

Penanda : Memakai masker dengan benar
Penanda :Mengandung makna mengajak masyarakat untuk menggunakan masker dengan benar dan tepat

Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa poster yang berjudul “Ayo, Lindungi Diri dan Keluarga dari Covid-19” ada dua aspek yang dirumuskan pada poster ini yaitu aspek verbal dan aspek visual.


19. Jurnal 19 

Nilai-Nilai Budaya Dalam Lagu Ndas Gerih Karya Denny Caknan; Studi Semiotika Ferdinand De Saussure

Pendekatan : deskriptif kualitatif

Teori : Teori Semiotika yang dikemukakan oleh De Saussure

Analisis :
Penanda :Ngerti, perasaanmu
Petanda : Pencipta lagu ingin mengangkat nilai kebudayaan berupa variasi logat Mataraman

Penanda : Gamelan
Petanda : Pencipta lagu ingin mengangkat musik tradisional melalui iringan lagunya

Penanda : Badut sedang ngamen
Penanda : Pencipta lagu ingin menunjukkan sebuah budaya / kebiasaan masyarakat dalam menilai sebuah profesi

Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya terepresentasi dalam lirik, musik dan video klip lagu Ndas Gerih. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai tradisi lokal, nilai persaudaraan, nilai relijius, nilai estetika dan nilai ekonomi.


20. Jurnal 20 

MAKNA MOTIVASI PADA LIRIK LAGU “MERAKIT” KARYA YURA YUNITA (Studi Semiotika Ferdinand de Saussure) 

Pendekatan : deskriptif kualitatif

Teori : Teori Semiotika yang dikemukakan oleh De Saussure

Analisis :

Penanda : Percaya hatimu

Petanda : Dalam petanda lirik di Verse 1 ini arti dari kata “percaya” dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2017: 1257) artinya mengakini atau yakin bahwa sesuatu emang benar atau nyata. Lalu kata “hatimu”, artinya sifat (tabiat) batin manusia; apa yang terasa dalam batin (KBBI, 2017: 581) dan pada “mu” disini menunjukkan kepada pendengar yang mendengarkan lagu, sebagai sudut pandang orang kedua.
 
Penanda : Tak apa terjatuh
Bangkitlah dan
tersenyumlah
Petanda : Lirik di Pre-Chorus adalah lanjutan dari lirik Verse 1 menunjukkan arti kata dari “terjatuh” adalah kalah atau dirampas musuh; tidak lulus; gaga, dsb (KBBI, 2017: 685). Lalu kata “bangkitlah” artinya bangun kembali (KBBI, 2017: 168), dan arti kata “tersenyumlah” adalah memberikan senyuman; tertawa dengan tidak bersuara karena bahagia (KBBI, 2017: 1522).

Penanda : Kita terus maju
(Yakini diriku, yakini dirimu) 
Penanda : Pada bagian Chorus dari kata “terus” yang artinya tetap berlanjut; tidak putus-putus (KBBI, 2017: 1734), lalu kata “maju” artinya berjalan; menjadi lebih baik; berkembang (KBBI, 2017: 1026), dan kata “kita” mengartikan penulis lagu dan pendengar. Pada paragraf kedua dari kata “yakini” artinya percaya; sungguh-sungguh; pasti (KBBI, 2017: 1865), dan kata “diriku” dan “dirimu” merupakan orang seorang dari penulis lagu dan pendengar.

Kesimpulan : Analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa pesan motivasi yang terkandung dalam lirik lagu ‘Merakit’ bahwa untuk mencapai suatu mimpi perlu memiliki sikap yang teguh, optimis, bisa belajar dari kegagalan, bersikap positif kepada disi sendiri agar bersemangat dalam memperjuangkan mimpi.


Sekian & Terimakasih..
Untuk lebih lengkap dan jelasnya tentang analisis 20 jurnal ini selanjutnya ada di https://yooknowho.blogspot.com/2023/05/literature-review-20-jurnal.html !!! 
Tetapi di blog ini sudah ditulis dari jurnal 1-20 kok hehe.. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAJIAN SENI RUPA & DESAIN

Tugas Kajian Seni Rupa dan Desain